Peer group Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender (PPKG) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si., pada Jumat (16/10) lalu memberikan materi tentang Riset Gender di seminar online bertajuk Penguatan Riset Penelitian dan Pengabdian Berbasis Gender yang diadakan oleh LPPM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta. Acara tersebut diikuti oleh sekitar 25 partisipan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Unisri. Berlangsung dari pukul 09.00-11.00 WIB, acara ini dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Teams yang juga menghadirkan dua nara sumber lain yaitu Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Surakarta, Selvi Rawung, S.KM., dan Dosen Fakultas Hukum Unisri, Dr. Widiastuti. Menurut Ketua Pusat Studi Wanita Unisri, Setyasih Harini, S.IP., M.Si., acara ini dilaksanakan untuk memberikan bekal bagi dosen Unisri dalam mempersiapkan proposal penelitian dan pengabdian untuk skema P2M Dikti yang telah dibuka pendaftarannya.
Dalam paparannya, Monika menekankan kembali bahwa riset gender tidak hanya meneliti tentang perempuan saja. “Banyak yang berpendapat bahwa penelitian yang objek kajiannya perempuan adalah penelitian gender. Ini harus kita luruskan dulu. Yang dimaksud riset gender adalah riset yang menggunakan perspektif gender, dan perspektif gender tidak hanya tentang perempuan”, ujar Monika mengawali presentasinya. Dosen yang sehari-hari mengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi UNS ini menambahkan bahwa perspektif gender dalam sebuah riset bisa berarti adanya keterlibatan teori tentang gender, konsep yang berkaitan dengan gender, atau metodologi yang ramah kesetaraan gender dalam sebuah riset. Ia juga menambahkan bahwa semua bidang studi bisa saja memasukkan perspektif gender dalam penelitiannya, baik sosial humaniora maupun engineering.
Seminar online ini dibuka oleh ketua LPPM Unisri, Dr. Anita Trisiana, SPd, MH. Mengakhiri sesi tanya jawab, moderator dalam acara ini, Dr. Siti Supeni, mengharapkan ada kelanjutan dari acara ini yang sifatnya lebih personal, untuk benar-benar bisa mendukung para dosen mempersiapkan proposalnya dengan optimal, misalnya adanya program pendampingan penulisan proposal.


