Surakarta, 23/12/24 – Film berjudul “Keluarga Cemara” yang sebelumnya sempat trending karena menggugah tentang kehidupan keluarga sederhana yang penuh dengan kebersamaan, cinta, dan perjuangan. Selain itu, film “Keluarga Cemara” ini juga menggambarkan pentingnya peran keluarga dalam kehidupan anak. Pada alur ceritanya, Abah dan Emak berjuang untuk menghadapi berbagi kesulitan dalam keluarga salah satunya tantangan ekonomi. Meskipun dalam kondisi serba kekurangan, mereka tetap menjaga kehangatan, keharmonisan, dan komunikasi dalam keluarga. Bahkan keluarga ini pun tetap menjunjung prinsip-prinsip moral dan kasih sayang, yang mana hal itu menjadi pondasi penting dalam pembentukan karakter anak-anaknya. Film “Keluarga Cemara” ini mengajarkan kita pentingnya kasih sayang dalam keluarga. Hal itu dilihat dari karakter Emak dan Abah.
Walaupun hidup dalam kesederhanaan, Abah dan Emak selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya terutama dalam memberi rasa aman dan nyaman. Bagi anak-anak, kasih sayang adalah salah satu faktor yang dapat menentukan perkembangan emosional mereka. Pada film ini, Abah dan Emak menjadi figur yang berperan untuk memberi dukungan moral yang kuat bagi anak. Keduanya sama-sama mengajarkan bahwa cinta yang tumbuh dari lingkungan keluarga adalah sumber kekuatan untuk mengatasi setiap rintangan dalam hidup, sehingga anak-anaknya mampu belajar untuk pantang menyerah dan selalu menghargai kebaikan. Film “Keluarga Cemara” juga menunjukkan bahwa pendidikan moral arus ditanamkan mulai dari lingkungan keluarga. Pada film ini, Abah yang berkarakter bijaksana kerap memberikan nasihat tentang pentingnya bekerja keras, memiliki rasa tanggung jawab, dan dapat menghargai orang lain.
Nilai-nilai ini juga disampaikan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi penuh dengan makna. Abah dan Emak selalu dijadikan contoh teladan oleh anak-anaknya, dimana mereka selalu menjalani kehidupan dengan penuh prinsip dan etika yang baik. Tidak hanya itu, film “Keluarga Cemara” ini menunjukkan peran orang tua dalam menjaga kestabilan emosional anak-anak sangatlah krusial di saat menghadapi cobaan yang ada dalam keluarganya. Pada waktu ekonomi keluarganya menurun, mereka tetap berusaha untuk saling support dan tidak membiarkan kesulitan itu merusak hubungan kekeluargaan mereka. Maka dari situlah, anak-anak dapat pelajaran baru bahwa meskipun hidup penuh dengan cobaan, hal terpentingnya adalah bagaimana keluarga tetap bersama dan saling mendukung. Kekuatan dan ketahanan itulah yang membentuk kepribadian anak-anak yang kuat, penuh tanggung jawab, dan tidak pantang menyerah.
Rupanya, film “Keluarga Cemara” ini juga menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat yang aman untuk berlindung dan untuk mengembangkan potensi. Meskipun hidup penuh kesederhanaan, Keluarga Cemara memberikan perhatian penuh pada perkembangan tiap anggota keluarganya, seperti halnya Euis dan Ara. Keduanya tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri mereka dengan baik. Dari situlah, dapat terlihat bahwa peran keluarga dalam penyediaan rasa aman dan nyaman juga akan mempengaruhi perkembangan potensi atau kemampuan anak secara sosial dan emosional. Abah yang merupakan kepala keluarga sering menjadi inspirasi bagi anak-anaknya. Abah tidak pernah kehilangan semangatnya dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Semangat juang itulah yang menjadi inspirasi bagi anak-anaknya untuk selalu berusaha keras dalam mencapai tujuan walaupun terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Film “Keluarga Cemara” mengajarkan bahwa kegigihan dan ketulusan hati dalam memperjuangkan sesuatu adalah nilai yang utama, dan keluarga adalah tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai itu. Film ini juga membuktikan bahwa peran keluarga sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Layaknya Euis dan Ara, keduanya dapat beradaptasi dan menemukan dukungan emosional yang mereka butuhkan juga melalui lingkungan keluarga. Keluarga menjadi tempat belajar nilai-nilai kebersamaan, belajar untuk bersyukur, dan bertahan meski dihadapkan dengan masalah-masalah. Melalui interaksi yang terjalin erat antar anggota keluarga, anak-anak dapat belajar pentingnya saling percaya dan mendukung satu sama lain.