UNS – Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender (PPKG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Seminar Online dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia dengan tema “Generasi Milenial Berencana (GMB) untuk Indonesia Maju dan Berkualitas” melalui aplikasi Zoom dan siaran langsung kanal Youtube UNS, Selasa (14/07/2020).
Kegiatan seminar online dibuka dengan opening remark oleh Wakil rektor I bidang Akademik Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, MS dan dimoderatori oleh Widiyanto, SP., M.Si., Ph.D, Seminar online tersebut menghadirkan keynote speaker Kepala BKKBN RI yaitu dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG(K), dan dua narasumber yaitu Dr. Soedibyo Alimoeso, M.Sc (Ketua IPADI Nasional) dan Dr. Ir. Retno Setyowati,MS (Kapuslit Kependudukan dan Gender UNS).
Sebelum acara dimulai terdapat sesi salam genre dari Duta Generasi Berencana Jawa Tengah 2019
Seminar online Kependudukan yang diselenggarakan oleh PPKG LPPM UNS diikuti oleh 300 peserta yang join melalui aplikasi zoom meeting dan 267 peserta yang bergabung dalam live youtube UNS.
Di hadapan peserta, dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menyampaikan topik Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana menuju Indonesia Maju dan Berkualitas di EraNew Normal dengan berfokus pada konsep pembangunan bangga kencana ini mengawali dengan menyampaikan pilar Pilar Pembangunan Indonesia tahun 2045. Dilanjutkan dengan pemahaman tentang generasi milenial yang lahir pada tahun 1980 – 1996 dari sisi ciri, karakter dan kebiasaan yang ada di lapangan berdasarkan hasil penelitian. Generasi milenial ini tumbuh di lingkungan dengan teknologi, mulai mengenal Internet, social media, video game, dan handphone yang cukup canggih. Generasi ini lebih visioner, inovatif, terbuka, optimis, serta menghargai kebebasan dan keseimbangan hidup. Di tahun 2020 generasi Milenial berada pada rentang usia 20 – 40 tahun (usia produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia). Hal yang juga penting disampaikan oleh beliau adalah tentang tiga strategi milenial dalam pembangunan yaitu Subsistensi Ekonomi Daerah, Sociopreneurship, dan Memasyarakatkan E-Commerce.
Pemaparan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Soedibyo Alimoeso, M.Sc dengan topik Generasi Milenial dan Bonus Demografi di Era New Normal. Beliau menyampaikan gelombang generasi milenial yaitu (a). Prosentase milenial di Indonesia merupakan jumlah terbesar (33,75%), diikuti dengan jumlah generasi Z (29,23%), generasi X (25,74%), dan yang paling sedikit adalah generasi baby boomers dan veteran (11,27%), (b). Jumlah kaum milenial menguasai usia kerja dalam bonus demografi (sekitar 93 juta jiwa) , merupakan tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia baik di masa sekarang maupun di masa depan, (c). Mereka akan menentukan masa depan Indonesia. Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, maupun juga para pemimpin bisnis harus mulai mempersiapkan diri menghadapi kalangan milenial sebagai tenaga kerja mereka. Ditekankan oleh beliau Saat INDONESIA EMAS (2045) nanti, sebagian kelompok milenial masih dalam tenaga kerja, sebagian sudah masuk LANSIA. Harus menjaga pola hidup sehat dari sekarang agar tetap menjadi LANSIA POTENSIAL di kemudian hari, dan bisa menjadi contributor dalam 2nd Phase of Demographic Bonus Tahun 2045.
Narasumber ketiga, Dr. Ir. Retno Setyowati, MS menyampaikan topik peran perguruan tinggi dalam menyiapkan Generasi Milenial Berencana. Beliau mengawali dengan sebuah pertanyaan, mengapa membahas generasi milenial? Disebabkan karena generasi millenial adalah Generasi pemegang kendali roda pembangunan di masa depan, Generasi Millenial akan membawa NKRI kearah kemajuan yang dinamis dengan berbagai tantangan atau sebaliknya. Generasi ini dicirikan sebagai generasi yang “out of the box”, kreatif, Inovatif, dinamis, ingin serba cepat, open minded, kritis, berani, Ramah gawai, bekerja sesuai passion dan life goal. Menurut beliau melalui pendidikan ditanamkan arti pentingnya People centered Development/ melek terhadap isu-isu kependudukan yang link terhadap issue2 lingkungan hidup dan berbagai ikutannya. Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender telah melakukan banyak penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mendukung penyiapan generasi milenial. Sebagai sebuah contoh melalui PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Cakra bagi mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan yang ditujukan untuk pendampingan dan pembinaan remaja dan masyarakat.
Pada akhir sesi seminar online, Dr. Soedibyo Alimoeso, M.Sc memberikan closing statement bahwa generasi milenial memiliki tugas bagi negara, bahwa kemajuan negara ini ada di pundak para generasi milenial. Sementara itu Dr. Ir. Retno Setyowati, MS memberikan closing statement bahwa jika potensi-potens positif generasi milenial ini dipersatukan dalam kerjasama, maka harapan atas terciptanya Indonesia Maju dan Berkualitas / Indonesia Emas akan terwujud di tahun 2045