Surakarta, 07/11/24 – Cuci darah atau hemodialisis adalah suatu tahap yang dilakukan untuk membuang cairan serta kotoran dalam darah ketika ginjal sudah tidak mampu lagi melakukannya. Kata hemodialisis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hemo yang berarti darah dan dialisis berarti memisahkan atau membersihkan. Tindakan cuci darah ini dilakukan dengan bantuan mesin khusus yaitu mesin dialisis yang dapat menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Cuci darah biasanya dilakukan pada pasien yang menderita penyakit gagal ginjal. Proses cuci darah umumnya dilakukan dalam waktu kurang lebih 3-5 jam.
Kebanyakan penyakit gagal ginjal terjadi pada kalangan orang dewasa. Namun, saat ini sejumlah anak-anak sudah ada yang mengalami penyakit gagal ginjal hingga membutuhkan tindakan cuci darah. Berdasarkan hasil kutipan akun instagram resmi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yaitu @rscm.official, terdapat 60 pasien anak yang menjalani cuci darah secara rutin. Setiap harinya, RSCM melakukan tindakan cuci darah kepada 16-20 pasien anak yang berasal dari Jakarta hingga luar Jawa. Lalu, mengapa anak-anak bisa menderita penyakit yang umumnya terjadi pada orang dewasa ?
Dr. Ary Andri S, AIFO-K yang merupakan seorang General Practitioner (GP), dalam akun TikToknya @aryandri_s mengatakan terdapat 5 hal yang harus dihentikan untuk mencegah gagal ginjal pada anak. Hal yang pertama adalah begadang, sebab tidur malam yang berkualitas dengan jam tidur yang tepat dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk bagi organ ginjal. Hal yang kedua adalah kurangnya aktivitas fisik seperti mager, kebanyakan rebahan, atau sedentary lifestyle merupakan salah satu faktor penyebab obesitas dan sindroma metabolik yang mana dapat menjadi potensi terjadinya gagal ginjal.
Hal yang ketiga yaitu mengurangi konsumsi ultra processed food atau makanan yang diolah secara berlebihan, sebab makanan ultra processed food mengandung kadar garam atau sodium tinggi yang dapat meningkatkan kerja ginjal. Hal keempat jarang minum air putih, karena tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi secara terus menerus dapat merusak organ ginjal. Hal yang terakhir adalah mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Jika kadar gula di dalam badan itu tinggi, maka kerja ginjal akan semakin berat yang dapat beresiko gagal ginjal.
Pada pencegahan kasus gagal ginjal yang menyebabkan cuci darah pada anak, peran orang tua sangatlah penting dan dibutuhkan. Orang tua dapat memulainya dengan memantau jam tidur anak agar anak mendapatkan istirahat yang cukup setiap harinya dan menciptakan kualitas tidur yang baik. Selain itu, orang tua juga harus mulai mengenalkan aktivitas fisik pada anak sedini mungkin agar dapat membentuk kebiasaan olahraga sejak kecil. Tak hanya itu, orang tua harus benar benar memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak. Alangkah baiknya, orang tua juga memberikan anak makanan kategori real food bukan ultra processed food. Setiap harinya, anak juga diharuskan mengonsumsi air putih setidaknya 2 liter perhari.